Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

ISU SARA MENGHANCURKAN IDEOLOGI NKRI, RAKYAT PAPUA TAK USAH AMBIL PUSING



Friday, October 21 2016
Oleh : Fonataba Arnaldho Guntur

SARA adalah berbagai pandangan dan tindakan yang didasarkan pada sentimen identitas yang menyangkut keturunan, agama, kebangsaan atau kesukuan dan golongan. Dalam pengertian lain SARA dapat disebut diskriminasi yang merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, dimana layanan ini dibuat berdasarkan karakterisktik yang diwakili oleh individu tersebut.  Setiap tindakan yang melibatkan kekerasan, diskriminasi dan pelecehan yang didasarkan pada identitas diri dan golongan dapat dikaitkan sebagai tindakan SARA. Tindakan ini melecehkan kemerdekaan dan segala hak-hak dasar yang melekat pada manusia.

Indonesia tak pernah lepas dengan yang namanya tindakan SARA. Konflik antar agamadi ambon dan Poso salah satu contoh konflik yang ditenggarai oleh isu SARA. Bukan hanya itu rakyat Papua pun mengalami tindakan SARA. Bangsa Indonesia selalu menstigma rakyat Papua dengan sebutan monyet, hitam, primitif, kafir, bodoh. Tindakan SARA seakan menjadi konsumsi paling enak Bangsa Indonesia. Tanpa melihat bangsanya yang memiliki angka kemiskinan paling tinggi. Disaat belahan dunia lain telah maju dengan teknologi yang canggih, bangsa Indonesia masih berlari disekitar isu SARA.

Isu ini kembali mencuat beberapa hari yang lalu dan menjadi tranding topic setelah Gubernur DKI, Ahok, mengeluarkan pernyataan yang menurut agama islam menista agama mereka. Tak hanya itu Kapolda baru Banten pun dianggap kafir hanya karena beragama kristen. 

Front Pembela Islam serta Majelis Ulama Indonesia berespon sangat cepat dan melaporkan Ahok ke Polda Metro Jaya. Mereka juga menurunkan ribuan masa dan berdemonstransi di depan Balai Kota Jakarta pada hari jumat,14 oktober 2016. Mereka juga menuntut jika Ahok tak dihukum, maka mereka kembali akan melakukan aksi pada hari jumat pekan depan. Tak hanya itu FPI dan MUI pun melontarkan kata-kata Ahok seorang yang kafir. Kata kafir inilah yang membuat banyak umat kristen di Indonesia tak terkecuali Papua membalas kata-kata kafir ini melalui status,tweet di media sosial sebagai bentuk kepedulian kepada Ahok. Gubernur Papua pun mengeluarkan pernyataan bahwa Jika Ahok dan pemimpin kristen dianggap kafir oleh negara indonesia, maka Papua siap lepas dari NKRI.

Papua yang mayoritas beragama kristen ternyata banyak yang menunjukan kepeduliaan kepada Ahok. Wajar dan benar sebagai sesama umat kristen saling mengasihi dan membantu jika dalam kesusahan. Namun pernakah kita menunjukan kepeduliaan kita terhadap sesama rakyat Papua yang hari ini hampir punah akibat pelanggaran HAM berat indonesia...??? Tak usahlah kita jauh-jauh untuk menunjukan kepeduliaan terhadap Ahok sedangkan  yang didepan mata kita yang dibunuh,disiksa,dipenjara kita tak peduli. Yang didepan mata kita hari ini mengalami tindakan SARA. Dikatai sebagai kafir, monyet, primitif, bodoh. Ini jelas-jelas sebuah tindakan SARA terhadap rakyat Papua yang sangat melecahkan harga diri bangsa Papua yang memiliki kulit hitam.

Bukan suatu masalah jika anda peduli terhadap Ahok. Marilah berkaca,  Papua sedang berjuang untuk bebas dari penindasan indonesia. Dan langkah itu hanya menunggu waktu dan pengakuan indonesia untuk melepas Papua. Jika hari ini kita masih sibuk dengan masalah indonesia, maka ini akan dimanfaatkan indonesia untuk mengkampanyekan kepada dunia internasional bahwa Papua masih ada kepedulian terhadap Indonesia.  Hal itu dibuktikan dengan status, tweet  dari rakyat Papua yang peduli dengan isu SARA di indonesia. Oleh sebab itu biarkanlah Indonesia menuju kehancuran mereka dan mari tataplah negeri kita yang penuh susu dan madu yang sebentar lagi akan menjadi sebuah negara yang sejajar dengan bangsa-bangsa lain didunia ini.

Isu SARA akan menjadi bom waktu yang suatu saat menghancurkan negeri mereka, terutama menghancurkan ideologi mereka lebih awal, Pancasila, yang mana pada sila-1, Ketuhanan Yang Maha Esa.  Ini bukti bahwa dasar negara mereka tak jelas dan masih diragukan dan akan menjadi bahan tertawaan bagi negara lain termasuk Papua. Masyarakat Papua tetaplah memandang dan menertawai kehancuran bangsa Indonesia tanpa ambil bagian untuk menyelesaikan masalah mereka terkait tindakan SARA.

Kata kasarnya ‘Rakyat Papua tak usah ambil pusing’. Tak usah peduli dengan masalah mereka sebab kita juga memiliki masalah. Sadarlah kita bukan Indonesia tetapi Papua yang sebentar lagi statusnya menjadi negara. Jika peduli Ahok cukup mendoakan dirinya sebab kesusahan dan penderitaan rakyat Papua lebih besar daripada kesusahan seorang Ahok. 

Tuhan pun tahu dan mendengar doa kalian, jika ahok benar tidak menista agama lain, Tuhan akan melindunginya. tetapi jika ia menista agama lain, ia akan mendapat hukuman Tuhan. Soal Ahok serahkan lah pada Tuhan yang kita percayai dan marilah tatap negeri kita Papua menuju pemebebasan dari kolonial Indonesia. Salam Perdamaian...!!!


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar