Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

YESUS, REVOLUSIONER SEJATI



Friday, October 21 2016
Oleh : Fonataba Arnaldho Guntur


 Yesus Nazarenus Rex Yodiorum, Yesus dari Nazareth adalah tokoh kepercayaan umat nasrani diseluruh dunia yang diyakini sebagai Tuhan dan Juruselamat. Sering disebut ‘Anak Allah’ atau ‘Mesias’ Yang Akan Datang untuk membebaskan bangsa Israel dari penjajahan. Yesus bahkan disebut-sebut sebagai Tokoh Berpengaruh Sepanjang Masa sebab ajaran-Nya hampir dianut oleh milyaran orang diberbagai belahan dunia. Keyakinan milyaran orang didunia tak lepas dari ajaran Yesus yang begitu menggugah hati setiap orang melalui perkataan-perkataanya didalam Alkitab.

Yesus disebut sebagai revolusioner yang teguh sebab hingga ajdal datang menjemputnya ia tetap mempertahankan asas-asasnya diatas palang gantungan berbentuk salib. Keteguhan hatinya itu mengagumkan musuh dan menyemangati kawan. 

Revolusi Yesus Kristus dimulai sejak ia berumur 30 tahun. Ia berevolusi selama kurang lebih 3,5 tahun. Sempat ditolak oleh orang-orang ditempat asalnya, Nazaret, sebab mereka menganggap Yesus sebagai saudara mereka bukan tokoh yang diutus untuk membebaskan mereka. Revolusi yang diajarkan Yesus tak lepas dari nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kasih. Ia mengedepankan etika, moral, dan spiritual.

Yesus seringkali ditemukan dalam kerumunan banyak orang.  Terutama orang-orang miskin, menderita, melarat, cacat, sakit, perempuan berdosa. Mereka inilah bagi Yesus sebagai calon untuk hidup dalam negara 1.000 tahun damai yang akan datang dibumi kita ini yang penuh keadilan dan cinta kasih sayang. Yesus sendrirlah yang akan menjadi raja dalam negara tersebut 

Ajaran Yesus kalau boleh dengan kasar digambarkan ialah ‘komunisme sederhana’. Yesus pun memiliki jiwa sosialisme yang sering ia ajarkan kepada ,murid-muridnya. Dimana hak kepemilikan barang  tak berarti dansetiap orang sama. Sayang menyayangi sesama manusia. Terlebih Yesus menanmakn jiwa revolusioner dan sosialistis.Inilah bukti revolusioner sejati dalam diri Yesus.

Yesus Kristus datang ke hadapan bangsanya Israel dan memproklamasikan kepada rakyat Israel bahwa ia diutus oleh Allah untuk menyampaikan kabar baik kepada orang miskin, memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan membebaskan orang-orang tertindas.. Proklamasi tersebut dibuktikan dengan sebuah aksi nyata dimana Yesus berjalan dari kota ke kota, desa ke desa, untuk mengorganisir kaum miskin, kaum tertindas, pelacur, pemungut cukai, nelayan, serta orang-orang yang dianggap berdosa dan tak terhormat bagi Ahli Taurat dan Tetua bangsa Israel pada waktu itu. Organisir yang dilakukan Yesus berhasil dan cara perlawananan dilakukan tanpa kekerasan, pedang, ataupun mengangkat senjata. Cara-cara inilah yang membuat tokoh kemerdekaan India yang beragama Buddha, Mahatma Gandhi, sangat mengidolakan Yesus Kristus. Mahatma Gandhi mengedepankan perlawanan tanpa kekerasan untuk mengusir penjajah Inggris.

Yesus melawan kaum nya sendiri yang disebut Kaum Rabbi yang terdiri dari ahli taurat dan farisi. Yesus melihat suatu ketidakadilan dimana biaya untuk melayani gereja dan kaum rabbinya itu serta biaya untuk membayar perang kerajaan romawi mesti dipikul oleh rakyat Israel dengan jalan pajak. .Yesus menentang kaum rabbi serta paham mereka tentang agama.  Perlawanan dengan senjata terhadap kaum rabbi yang dilindungi oleh Kerajaan Romawi tak mungkin dilakukan oleh Yesus. Kaum Rabbi akhirnya iri hati melihat banyaknya pengikut Yesus diantara rakyat miskin. Rapat Shanderin dilakukan dan memutuskan untuk menangkap Yesus. Didepan Shanderin, Yesus ditanya oleh imam besar, apakah dia mengaku bahwa dia anak Allah. Yesus mengakui hal itu terus terang. Pengakuan ini dianggap sebagai penghinaan terhadap Tuhan. Atas pengakuan ini imam besar memutuskan bahwa Yesus mesti dihukum mati. Dihadapan Pontius Pilatus, wakil kerajaan romawi untuk galilea, Yesus mengaku pula terus terang sebagai Raja Orang Yahudi.
Sikap Yesus di depan hakim, ditengah-tengah ocehan, caci maki, dan diatas palang gantungan, masih tetap mengaku dan dan memegang teguh asasnya sangat menakjukan.

Dikatakan dalam Alkitab, Yesus Kristus memiliki kuasa ilahi yang mampu menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, berjalan diatas air, mengubah air menjadi anggur, membangkitkan orang mati, serta mujizat-mujizat lainya. Kuasa yang dimilikinya inilah yang membuat banyak orang takjub dan menjadi pengikutnya. Dengan kata lain kuasanya dipakai untuk kesejahteraan seluruh bangsa Israel.

Yesus memainkan politik ‘Kerajaan Allah’, yakni  politik yang mengutamakan keselamatan, kesejahteraan, belarasa, dan memihak korban atau manusia yang menjadi target penyebaran ajaran-Nya.

Yesus layak dijadikan inspirasi dalam revolusi suatu bangsa termasuk bangsa Papua yang hingga saat ini masih melakukan perlawanan terhadap penjajah Indonesia. Mengedepankan kasih, kebenaran, keadilan. Serta etika dan moral dalam suatu perjuangan pembebasan. Tanpa kekerasan sekalipun dan mengangkat senjata.  Dan yang terpenting memegang teguh asas sampai sampai nafas terakhir dalam revolusi.
Salam Revolusi....!!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

ISU SARA MENGHANCURKAN IDEOLOGI NKRI, RAKYAT PAPUA TAK USAH AMBIL PUSING



Friday, October 21 2016
Oleh : Fonataba Arnaldho Guntur

SARA adalah berbagai pandangan dan tindakan yang didasarkan pada sentimen identitas yang menyangkut keturunan, agama, kebangsaan atau kesukuan dan golongan. Dalam pengertian lain SARA dapat disebut diskriminasi yang merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, dimana layanan ini dibuat berdasarkan karakterisktik yang diwakili oleh individu tersebut.  Setiap tindakan yang melibatkan kekerasan, diskriminasi dan pelecehan yang didasarkan pada identitas diri dan golongan dapat dikaitkan sebagai tindakan SARA. Tindakan ini melecehkan kemerdekaan dan segala hak-hak dasar yang melekat pada manusia.

Indonesia tak pernah lepas dengan yang namanya tindakan SARA. Konflik antar agamadi ambon dan Poso salah satu contoh konflik yang ditenggarai oleh isu SARA. Bukan hanya itu rakyat Papua pun mengalami tindakan SARA. Bangsa Indonesia selalu menstigma rakyat Papua dengan sebutan monyet, hitam, primitif, kafir, bodoh. Tindakan SARA seakan menjadi konsumsi paling enak Bangsa Indonesia. Tanpa melihat bangsanya yang memiliki angka kemiskinan paling tinggi. Disaat belahan dunia lain telah maju dengan teknologi yang canggih, bangsa Indonesia masih berlari disekitar isu SARA.

Isu ini kembali mencuat beberapa hari yang lalu dan menjadi tranding topic setelah Gubernur DKI, Ahok, mengeluarkan pernyataan yang menurut agama islam menista agama mereka. Tak hanya itu Kapolda baru Banten pun dianggap kafir hanya karena beragama kristen. 

Front Pembela Islam serta Majelis Ulama Indonesia berespon sangat cepat dan melaporkan Ahok ke Polda Metro Jaya. Mereka juga menurunkan ribuan masa dan berdemonstransi di depan Balai Kota Jakarta pada hari jumat,14 oktober 2016. Mereka juga menuntut jika Ahok tak dihukum, maka mereka kembali akan melakukan aksi pada hari jumat pekan depan. Tak hanya itu FPI dan MUI pun melontarkan kata-kata Ahok seorang yang kafir. Kata kafir inilah yang membuat banyak umat kristen di Indonesia tak terkecuali Papua membalas kata-kata kafir ini melalui status,tweet di media sosial sebagai bentuk kepedulian kepada Ahok. Gubernur Papua pun mengeluarkan pernyataan bahwa Jika Ahok dan pemimpin kristen dianggap kafir oleh negara indonesia, maka Papua siap lepas dari NKRI.

Papua yang mayoritas beragama kristen ternyata banyak yang menunjukan kepeduliaan kepada Ahok. Wajar dan benar sebagai sesama umat kristen saling mengasihi dan membantu jika dalam kesusahan. Namun pernakah kita menunjukan kepeduliaan kita terhadap sesama rakyat Papua yang hari ini hampir punah akibat pelanggaran HAM berat indonesia...??? Tak usahlah kita jauh-jauh untuk menunjukan kepeduliaan terhadap Ahok sedangkan  yang didepan mata kita yang dibunuh,disiksa,dipenjara kita tak peduli. Yang didepan mata kita hari ini mengalami tindakan SARA. Dikatai sebagai kafir, monyet, primitif, bodoh. Ini jelas-jelas sebuah tindakan SARA terhadap rakyat Papua yang sangat melecahkan harga diri bangsa Papua yang memiliki kulit hitam.

Bukan suatu masalah jika anda peduli terhadap Ahok. Marilah berkaca,  Papua sedang berjuang untuk bebas dari penindasan indonesia. Dan langkah itu hanya menunggu waktu dan pengakuan indonesia untuk melepas Papua. Jika hari ini kita masih sibuk dengan masalah indonesia, maka ini akan dimanfaatkan indonesia untuk mengkampanyekan kepada dunia internasional bahwa Papua masih ada kepedulian terhadap Indonesia.  Hal itu dibuktikan dengan status, tweet  dari rakyat Papua yang peduli dengan isu SARA di indonesia. Oleh sebab itu biarkanlah Indonesia menuju kehancuran mereka dan mari tataplah negeri kita yang penuh susu dan madu yang sebentar lagi akan menjadi sebuah negara yang sejajar dengan bangsa-bangsa lain didunia ini.

Isu SARA akan menjadi bom waktu yang suatu saat menghancurkan negeri mereka, terutama menghancurkan ideologi mereka lebih awal, Pancasila, yang mana pada sila-1, Ketuhanan Yang Maha Esa.  Ini bukti bahwa dasar negara mereka tak jelas dan masih diragukan dan akan menjadi bahan tertawaan bagi negara lain termasuk Papua. Masyarakat Papua tetaplah memandang dan menertawai kehancuran bangsa Indonesia tanpa ambil bagian untuk menyelesaikan masalah mereka terkait tindakan SARA.

Kata kasarnya ‘Rakyat Papua tak usah ambil pusing’. Tak usah peduli dengan masalah mereka sebab kita juga memiliki masalah. Sadarlah kita bukan Indonesia tetapi Papua yang sebentar lagi statusnya menjadi negara. Jika peduli Ahok cukup mendoakan dirinya sebab kesusahan dan penderitaan rakyat Papua lebih besar daripada kesusahan seorang Ahok. 

Tuhan pun tahu dan mendengar doa kalian, jika ahok benar tidak menista agama lain, Tuhan akan melindunginya. tetapi jika ia menista agama lain, ia akan mendapat hukuman Tuhan. Soal Ahok serahkan lah pada Tuhan yang kita percayai dan marilah tatap negeri kita Papua menuju pemebebasan dari kolonial Indonesia. Salam Perdamaian...!!!


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

YESUS, REVOLUSIONER SEJATI



Friday, October 21 2016
Oleh : Fonataba Arnaldho Guntur

Yesus Nazarenus Rex Yodiorum, Yesus dari Nazareth adalah tokoh kepercayaan umat nasrani diseluruh dunia yang diyakini sebagai Tuhan dan Juruselamat. Sering disebut ‘Anak Allah’ atau ‘Mesias’ Yang Akan Datang untuk membebaskan bangsa Israel dari penjajahan. Yesus bahkan disebut-sebut sebagai Tokoh Berpengaruh Sepanjang Masa sebab ajaran-Nya hampir dianut oleh milyaran orang diberbagai belahan dunia. Keyakinan milyaran orang didunia tak lepas dari ajaran Yesus yang begitu menggugah hati setiap orang melalui perkataan-perkataanya didalam Alkitab.

Yesus disebut sebagai revolusioner yang teguh sebab hingga ajdal datang menjemputnya ia tetap mempertahankan asas-asasnya diatas palang gantungan berbentuk salib. Keteguhan hatinya itu mengagumkan musuh dan menyemangati kawan. 

Revolusi Yesus Kristus dimulai sejak ia berumur 30 tahun. Ia berevolusi selama kurang lebih 3,5 tahun. Sempat ditolak oleh orang-orang ditempat asalnya, Nazaret, sebab mereka menganggap Yesus sebagai saudara mereka bukan tokoh yang diutus untuk membebaskan mereka. Revolusi yang diajarkan Yesus tak lepas dari nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kasih. Ia mengedepankan etika, moral, dan spiritual.

Yesus seringkali ditemukan dalam kerumunan banyak orang.  Terutama orang-orang miskin, menderita, melarat, cacat, sakit, perempuan berdosa. Mereka inilah bagi Yesus sebagai calon untuk hidup dalam negara 1.000 tahun damai yang akan datang dibumi kita ini yang penuh keadilan dan cinta kasih sayang. Yesus sendrirlah yang akan menjadi raja dalam negara tersebut.

Ajaran Yesus kalau boleh dengan kasar digambarkan ialah ‘komunisme sederhana’. Yesus pun memiliki jiwa sosialisme yang sering ia ajarkan kepada ,murid-muridnya. Dimana hak kepemilikan barang  tak berarti dansetiap orang sama. Sayang menyayangi sesama manusia. Terlebih Yesus menanmakn jiwa revolusioner dan sosialistis.Inilah bukti revolusioner sejati dalam diri Yesus.

Yesus Kristus datang ke hadapan bangsanya Israel dan memproklamasikan kepada rakyat Israel bahwa ia diutus oleh Allah untuk menyampaikan kabar baik kepada orang miskin, memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan membebaskan orang-orang tertindas.. Proklamasi tersebut dibuktikan dengan sebuah aksi nyata dimana Yesus berjalan dari kota ke kota, desa ke desa, untuk mengorganisir kaum miskin, kaum tertindas, pelacur, pemungut cukai, nelayan, serta orang-orang yang dianggap berdosa dan tak terhormat bagi Ahli Taurat dan Tetua bangsa Israel pada waktu itu. Organisir yang dilakukan Yesus berhasil dan cara perlawananan dilakukan tanpa kekerasan, pedang, ataupun mengangkat senjata. Cara-cara inilah yang membuat tokoh kemerdekaan India yang beragama Buddha, Mahatma Gandhi, sangat mengidolakan Yesus Kristus. Mahatma Gandhi mengedepankan perlawanan tanpa kekerasan untuk mengusir penjajah Inggris.

Yesus melawan kaum nya sendiri yang disebut Kaum Rabbi yang terdiri dari ahli taurat dan farisi. Yesus melihat suatu ketidakadilan dimana biaya untuk melayani gereja dan kaum rabbinya itu serta biaya untuk membayar perang kerajaan romawi mesti dipikul oleh rakyat Israel dengan jalan pajak. .Yesus menentang kaum rabbi serta paham mereka tentang agama.  Perlawanan dengan senjata terhadap kaum rabbi yang dilindungi oleh Kerajaan Romawi tak mungkin dilakukan oleh Yesus. Kaum Rabbi akhirnya iri hati melihat banyaknya pengikut Yesus diantara rakyat miskin. Rapat Shanderin dilakukan dan memutuskan untuk menangkap Yesus. Didepan Shanderin, Yesus ditanya oleh imam besar, apakah dia mengaku bahwa dia anak Allah. Yesus mengakui hal itu terus terang. Pengakuan ini dianggap sebagai penghinaan terhadap Tuhan. Atas pengakuan ini imam besar memutuskan bahwa Yesus mesti dihukum mati. Dihadapan Pontius Pilatus, wakil kerajaan romawi untuk galilea, Yesus mengaku pula terus terang sebagai Raja Orang Yahudi.
Sikap Yesus di depan hakim, ditengah-tengah ocehan, caci maki, dan diatas palang gantungan, masih tetap mengaku dan dan memegang teguh asasnya sangat menakjukan.

Dikatakan dalam Alkitab, Yesus Kristus memiliki kuasa ilahi yang mampu menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, berjalan diatas air, mengubah air menjadi anggur, membangkitkan orang mati, serta mujizat-mujizat lainya. Kuasa yang dimilikinya inilah yang membuat banyak orang takjub dan menjadi pengikutnya. Dengan kata lain kuasanya dipakai untuk kesejahteraan seluruh bangsa Israel.

Yesus memainkan politik ‘Kerajaan Allah’, yakni  politik yang mengutamakan keselamatan, kesejahteraan, belarasa, dan memihak korban atau manusia yang menjadi target penyebaran ajaran-Nya.

Yesus layak dijadikan inspirasi dalam revolusi suatu bangsa termasuk bangsa Papua yang hingga saat ini masih melakukan perlawanan terhadap penjajah Indonesia. Mengedepankan kasih, kebenaran, keadilan. Serta etika dan moral dalam suatu perjuangan pembebasan. Tanpa kekerasan sekalipun dan mengangkat senjata.  Dan yang terpenting memegang teguh asas sampai sampai nafas terakhir dalam revolusi.
Salam Revolusi....!!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

SRIKANDI CANTIK YANG KURANG PIKNIK



Monday, October 03 2016

Oleh : Arnaldho Guntur

Srikandi, nama yang sangat sering dipakai dalam istilah-istilah bagi perempuan yang membuat jasa bagi kaumnya ataupun bagi bangsa dan negara. Semisal menjadi atlet yang berlaga bagi olimpiade atau kejuaraan suatu cabang olahraga maupun hal-hal lain yang mengharumkan nama bangsa dan negara. Julukan inilah yang akhir-akhir ini disandangkan kepada diplomat cantik berusia 34 tahun bernama Nara Masista Rachmatia. Seluruh bangsa Indonesia tiba-tiba menyebutnya srikandi sebab ia adalah pembicara tetap Indonesia di PBB yang menyelamatkan wajah buruk Indonesia dengan tipu muslihatnya dari tudingan tujuh negara Kepulauan Pasifik mengenai pelanggaran HAM berat di Tanah Papua dalam Sidang Umum PBB edisi ke -71. Diplomat cantik, Nara Rakhmatia menghipnotis bangsanya hingga ia diekspos hampir di seluruh media nasional dengan sebutan ‘diplomat cantik nan cerdas’. 

Srikandi cantik muda nan cerdas, Nara Masista Rakhmatia, dipuja dibalik kebohongan besar yang dilakukan dirinya. Srikandi cantik ini adalah alatnya Indonesia untuk membohongi dunia internasional terkait masalah Papua. Entah apa yang ada dibenak diplomat muda ini sehingga mudah diperalat oleh pemimpin negaranya untuk membaca dokumen yang berisi kebohongan besar. Lagi-lagi kecerdasannya dipertanyakan.

Dalam pidato di Sidang Umum PBB, delegasi dari Negara Kepulauan Pasifik seperti Solomon Island, Vanuatu, Nauru, Marshall Island, Tuvalu, Tonga, Palau menyatakan keprihatinan mereka pada kondisi rakyat Papua yang masih menerima banyak pelanggaran HAM berat sejak 50 tahun terakhir. Tujuh negara tersebut mengkritik.perlakuan Indonesia terhadap rakyat Papua dan meminta agar PBB memberikan Hak Penentuan Nasib Sendiri (self determination) bagi rakyat Papua. Menjawab serangan kritik yang dilancarkan delegasi Negara-negara Kepulauan Pasifik, Nara Rakhmatia yang menjadi pembicara Indonesia seperti singa yang mengaum untuk menerkam mangsanya.

“Indonesia adalah penggagas Komisi HAM antar pemerintah ASEAN. Indonesia sudah meratifikasi delapan dari sembilan instrumen utama HAM, semuanya terintegrasi dalam sistem hukum nasionak kami dibanding hanya empat oleh negara Solomon Island dan lima oleh Vanuatu. Indonesia ada diantaranya segelintir negara yang memiliki Komnas HAM yang aktif dan kuat sejak tahun 1993, masyarakat sipil yang aktif dan bebas. Indonesia juga merupakan negara demokrasi yang dewasa didalam fungsi-fungsi bersama dengan komitmen sangat tinggi terhadap promosi dan perlindungan HAM di semua level, hampir-hampir mustahil pelanggaran HAM terjadi tanpa diketahui dan diperiksa. Bapak Presiden, kami tegaskan kembali ada mekanisme domestik ditingkat nasional di Indonesia, pada pembangunan di Provinsi Papua dan Papua Barat. Ada pepatah dikawasan Asia Pasifik yang menyatakan, “ketika seseorang menunjukan jari telunjuknya pada oranglain, jari jempolnya otomatis menunjukan pada wajahnya sendiri. Terima kasih.” demikian jawaban Indonesia melalui Nara Rakhmatia atas tudingan tujuh negara kepulauan Pasifik.

Suatu kebodohan besar jika hari ini masih ada orang yang mempercayai perkataan yang keluar dari mulut diplomat cantik tersebut. Cobalah maknai kata demi kata dan kalimat demi kalimat dari jawaban Indonesia tersebut. Nara Rakhmatia diperalat oleh dokumen yang disusun oleh Jokowi cs. Hal ini membuat mulut Nara Rakhmatia mengeluarkan kata-kata bermotif pembohongan untuk menyelamatkan wajah buruk Indonesia. Pertunjukan kualitas diri diplomat cantik yang belum cerdas dalam memahami situasi politk di Papua sejak 50 tahun terakhir. Dengan kata lain Nara Masista Rakhmatia masih ‘gagal paham’ soal masalah Papua sehingga mampu melakukan aksi pembohongan didepan Majelis Umum PBB. Wouw...!begitukah kualitas dirimu yang merupakan lulusan terbaik Universitas Indonesia pada Jurusan Hubungan Internasional...?

Kasus pelanggaran HAM masa lalu yang belum tersentuh proses hukum di Indonesia, Pembantaian masal 1965, Kasus  di Timur Timur pra referendum, kasus-kasus Aceh pra DOM, kasus-kasus di Papua, kasus Marsinah, penembakan mahasiswa Trisakti, Mei 1998, Semanggi I, Semanggi II, Penculikan Aktivis 1998. Jika Nara Rakhmatia adalah diplomat cerdas dan kaum intelek seharusnya berbicara sesuai data dan fakta. Mungkinkah Nara Rakhmatia ternyata benar-benar gagal paham soal HAM dan demokrasi ataukah ia menderita katarak saat kasus-kasus ini terjadi? Entalah.

Biak berdarah, wasior berdarah, paniai berdarah, hak-hak sipil dan politik seperti menyampaikan pendapat dimuka umum, berkumpul, berserikat dilarang oleh aparat keamanan. Ini merupakan suatu bentuk pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia. Nara Rakhmatia berlagak sok tahu tentang Papua. Dengan penuh kepercayaan diri, ia berlari jauh dari kenyataan kasus-kasus pelanggaran HAM di Papua. Cobalah untuk diplomat cantik ini membaca instrumen internasional HAM, yakni ICESCR dan ICCPR agar cakrawala berpikirnya terbuka soal Hak Asasi Manusia.

Lulusan terbaik Universitas Indonesia ternyata menjadi alat pembohongan. Jika bangsa Indonesia menyebut Nara Rakhmatia ‘srikandi’ maka bangsa Papua menyebutnya ‘tuti,tukang tipu’. Ilmu seharusnya digunakan sebagai alat pembebasan bukan alat penindasan. Ini tidak terjadi pada Nara yang menggunakan ilmunya untuk berbohong agar Bangsa Papua makin tertindas dibawah kolonialisme Indonesia.

“Kurang piknik Mba Nara.” Istilah yang lagi ngetrend bagi orang yang belum mengetahui suatu tempat ataukah belum mengetahu suatu hal tetapi ia sudah terlebih dahulu mendeskripsikan tentang tempat atau hal tersebut yang sebenarnya tak sesuai fakta. Istilah ini cocok untuk Nara Rakhmatia. Berkunjunglah ke Papua dan lakukanlah perjalanan mengelilingi Papua selama setahun atau dua tahun dan selidikilah data-data pelanggaran HAM agar pemahaman soal situasi politik di Papua dapat terpampang dalam pikiranmu. Kegagalan dalam memahami Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan membohongi kekejaman penguasa dalam melakukan pelanggaran hak asasi seharusnya tidak terjadi pada seorang lulusan terbaik seperti Nara Rakhmatia. Berparas cantik dan cerdas tetapi suka menipu. Tak ada bedanya Nara Rakhmatia dengan orang yang berkedok agama tetapi ternyata jelmaan iblis.






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0