Friday, October 21 2016
Oleh
: Fonataba Arnaldho Guntur
Yesus
Nazarenus Rex Yodiorum, Yesus dari Nazareth adalah tokoh kepercayaan umat
nasrani diseluruh dunia yang diyakini sebagai Tuhan dan Juruselamat. Sering
disebut ‘Anak Allah’ atau ‘Mesias’ Yang Akan Datang untuk membebaskan bangsa
Israel dari penjajahan. Yesus bahkan disebut-sebut sebagai Tokoh Berpengaruh
Sepanjang Masa sebab ajaran-Nya hampir dianut oleh milyaran orang diberbagai
belahan dunia. Keyakinan milyaran orang didunia tak lepas dari ajaran Yesus
yang begitu menggugah hati setiap orang melalui perkataan-perkataanya didalam
Alkitab.
Yesus
disebut sebagai revolusioner yang teguh sebab hingga ajdal datang menjemputnya
ia tetap mempertahankan asas-asasnya diatas palang gantungan berbentuk salib.
Keteguhan hatinya itu mengagumkan musuh dan menyemangati kawan.
Revolusi
Yesus Kristus dimulai sejak ia berumur 30 tahun. Ia berevolusi selama kurang
lebih 3,5 tahun. Sempat ditolak oleh orang-orang ditempat asalnya, Nazaret,
sebab mereka menganggap Yesus sebagai saudara mereka bukan tokoh yang diutus
untuk membebaskan mereka. Revolusi yang diajarkan Yesus tak lepas dari
nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kasih. Ia mengedepankan etika, moral, dan
spiritual.
Yesus
seringkali ditemukan dalam kerumunan banyak orang. Terutama orang-orang miskin, menderita,
melarat, cacat, sakit, perempuan berdosa. Mereka inilah bagi Yesus sebagai
calon untuk hidup dalam negara 1.000 tahun damai yang akan datang dibumi kita
ini yang penuh keadilan dan cinta kasih sayang. Yesus sendrirlah yang akan
menjadi raja dalam negara tersebut
Ajaran
Yesus kalau boleh dengan kasar digambarkan ialah ‘komunisme sederhana’. Yesus
pun memiliki jiwa sosialisme yang sering ia ajarkan kepada ,murid-muridnya.
Dimana hak kepemilikan barang tak
berarti dansetiap orang sama. Sayang menyayangi sesama manusia. Terlebih Yesus
menanmakn jiwa revolusioner dan sosialistis.Inilah bukti revolusioner sejati
dalam diri Yesus.
Yesus
Kristus datang ke hadapan bangsanya Israel dan memproklamasikan kepada rakyat
Israel bahwa ia diutus oleh Allah untuk menyampaikan kabar baik kepada orang
miskin, memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan membebaskan
orang-orang tertindas.. Proklamasi tersebut dibuktikan dengan sebuah aksi nyata
dimana Yesus berjalan dari kota ke kota, desa ke desa, untuk mengorganisir kaum
miskin, kaum tertindas, pelacur, pemungut cukai, nelayan, serta orang-orang
yang dianggap berdosa dan tak terhormat bagi Ahli Taurat dan Tetua bangsa
Israel pada waktu itu. Organisir yang dilakukan Yesus berhasil dan cara
perlawananan dilakukan tanpa kekerasan, pedang, ataupun mengangkat senjata.
Cara-cara inilah yang membuat tokoh kemerdekaan India yang beragama Buddha,
Mahatma Gandhi, sangat mengidolakan Yesus Kristus. Mahatma Gandhi mengedepankan
perlawanan tanpa kekerasan untuk mengusir penjajah Inggris.
Yesus
melawan kaum nya sendiri yang disebut Kaum Rabbi yang terdiri dari ahli taurat
dan farisi. Yesus melihat suatu ketidakadilan dimana biaya untuk melayani
gereja dan kaum rabbinya itu serta biaya untuk membayar perang kerajaan romawi
mesti dipikul oleh rakyat Israel dengan jalan pajak. .Yesus menentang kaum
rabbi serta paham mereka tentang agama.
Perlawanan dengan senjata terhadap kaum rabbi yang dilindungi oleh Kerajaan
Romawi tak mungkin dilakukan oleh Yesus. Kaum Rabbi akhirnya iri hati melihat
banyaknya pengikut Yesus diantara rakyat miskin. Rapat Shanderin dilakukan dan
memutuskan untuk menangkap Yesus. Didepan Shanderin, Yesus ditanya oleh imam
besar, apakah dia mengaku bahwa dia anak Allah. Yesus mengakui hal itu terus
terang. Pengakuan ini dianggap sebagai penghinaan terhadap Tuhan. Atas
pengakuan ini imam besar memutuskan bahwa Yesus mesti dihukum mati. Dihadapan
Pontius Pilatus, wakil kerajaan romawi untuk galilea, Yesus mengaku pula terus
terang sebagai Raja Orang Yahudi.
Sikap
Yesus di depan hakim, ditengah-tengah ocehan, caci maki, dan diatas palang
gantungan, masih tetap mengaku dan dan memegang teguh asasnya sangat
menakjukan.
Dikatakan
dalam Alkitab, Yesus Kristus memiliki kuasa ilahi yang mampu menyembuhkan orang
sakit, mengusir setan, berjalan diatas air, mengubah air menjadi anggur,
membangkitkan orang mati, serta mujizat-mujizat lainya. Kuasa yang dimilikinya
inilah yang membuat banyak orang takjub dan menjadi pengikutnya. Dengan kata
lain kuasanya dipakai untuk kesejahteraan seluruh bangsa Israel.
Yesus
memainkan politik ‘Kerajaan Allah’, yakni
politik yang mengutamakan keselamatan, kesejahteraan, belarasa, dan
memihak korban atau manusia yang menjadi target penyebaran ajaran-Nya.
Yesus
layak dijadikan inspirasi dalam revolusi suatu bangsa termasuk bangsa Papua
yang hingga saat ini masih melakukan perlawanan terhadap penjajah Indonesia.
Mengedepankan kasih, kebenaran, keadilan. Serta etika dan moral dalam suatu
perjuangan pembebasan. Tanpa kekerasan sekalipun dan mengangkat senjata. Dan yang terpenting
memegang teguh asas sampai sampai nafas terakhir dalam revolusi.
Salam
Revolusi....!!!